Minggu, 28 Agustus 2016

MACHE



Mache ?
SMA Negeri  5 Yogyakarta yang biasa disebut Mache berdiri pada tahun 17 september 1949. Yang berada di jalan Nyi Pembayun 59, Kotagede, Yogyakarta. Mache adalah singkatan dari 5C. dinamakan C karena dulu Mache berada di blok C. Mache juga biasanya di sebut Puspanegara yang artinya Bunga Negara. Karena diharapkan siswa-siswi Mache itu dapat  mengharumkan nama Negara dan dapat berprestasi.  
Mache dikenal sebagai sekolah berbasis afeksi, yang artinya kasih sayang. Pada tahun 2015 Mache juga menjadi sekolah berbasis afeksi nomor  1 di tingkat nasional. Di Mache juga banyak guru yang berprestasi.
Sekarang Mache dipimpin oleh Bapak Jumiran selaku kepala sekolah. Letak Mache juga stategis, karena dekat dengan PKU, lapangan, masjid, dan juga Pasar Kotagede. Lingkungan di Mache juga sejuk karena banyak pohon-pohon. Mache juga mempunyai taman yang asri dan tersedia bangku-bangku untuk menikmati sejuk nya udara di sekitar taman,bukan hanya disekitar taman saja yang sejuk, namun di seluruh lingkungan sekolah. Lingkungan mache juga bersih karena setiap pagi ada bapak petugas yang membersihkannya.
Mache memiliki beberapa fasilitas, antara lain :
1.       Masjid
Masjid yang ada di Mache dinamai Masjid Puspanegara yang hampir selesai di renovasi. Masjid tersebut bertingkat, bersih dan luas sehingga ketika sholat semua siswa dapat berjamaah bersama.

2.       Perpustakaan
Perpustakaan di Mache juga lengkap dengan komputer-komputer yang dapat digunakan untuk keperluan siswa. Dan juga buku-bukunya lengkap, mulai dari pelajaran, kamus, ensiklopedia, majalah hingga novel.

3.       Laboratorium
Mache memiliki laboratorium mulai dari Lap Fisika, Kimia, Biologi serta TIK.

                Tak lupa di Mache juga terdapat organisasi dan ekstrakulikuler untuk menunjang kreatifitas para siswa. Organisasi yang ada di Mache antara lain  MPK, OSIS, Dan ROHIS. Serta ekstrakulikulernya ada PMR, KIR, Tataboga, Tari, English debating club, fotografi,  Jurnalistik, Bahasa Jepang, paduan suara, robotic, pecinta alam, badminton, taekwondo, volley, basket, futsal, qiroah, tahsin.
Event-event kece yang diselenggarakan oleh Mache yang pastinya keren, antara lain :  MFC (Mache Futsal Championship), Pagtung (Pagelaran Tunggal), PUSPADORA (Puspanegara Donor Darah), IPVC, TOP,PUSDEC, PMC, PASCO, MACHETAR, KAPUCHE. Itulah event eksternal Mache yang dipanitiai oleh para siswa. Sedangkan, untuk event internalnya ada PMB (Puspanegara Mencari Bakat), PUSPAHAKA(Puspanegara Hari Kartini), HUT MACHE, HUT JOGJA, TUTAH, PUSPHORIA.


Nama                    : Audia Adisty Utami/ 07
                                : Haida Setyani/ 16
Kelas                     : XI IPA 3

Minggu, 21 Agustus 2016

hallohaihallo

Bangga! Inilah 5 Penemuan Terbaru Anak Bangsa Di Bidang Teknologi

 

Kreatifitas anak Indonesia memang tidak pernah mati. Mereka seakan selalu dipenuhi gagasan untuk menciptakan inovasi terbaru di bidang apapun yang mereka gemari. Salah satunya adalah di bidang Teknologi dan Sains.
Seperti beberapa penemuan di bawah ini yang merupakan kumpulan penemuan terbaru yang dibuat oleh anak Indonesia. Beberapa diantaranya telah berhasil mendapat :



1. Lampu seumur hidup temuan Mahasiswa Brawijaya

Pada pertengah tahun lalu, tiga mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berhasil menemukan inovasi baru di bidang teknologi. Ketiganya berhasil menemukan lampu yang diklaim mampu untuk menyala seumur hidup dengan memanfaatkan sebuah bakteri sebagai sumber energinya.
Lampu seumur hidup Mahasiswa UB
Lampu seumur hidup Mahasiswa UB

Bakteri yang dimanfaatkan bernama Bioluminescence yang biasanya hidup dengan menempel di tubuh cumi-cumi. Bakteri unik ini mampu mengeluarkan cahaya berwarna biru yang kemudian dimanfaatkan oleh ketiga anak muda kreatif ini di dalam penemuannya. Dengan memasukkan semakin banyak kandungan bakteri, maka cahaya yang dihasilkan akan semakin terang. Kelebihan lainnya dari bakteri ini karena cahaya yang dihasilkan tidak menimbulkan hawa panas. Cara pembuatannya terbilang sederhana, yaitu hanya dengan memasukkan bakteri yang telah diisolasi dari tubuh cumi-cumi ke dalam sebuah alat bernama biolie. Lampu ini kemudian tinggal di tempatkan di salah satu bagian ruangan yang ingin diterangi. Sementara untuk hal perawatan, hal yang dilakukan pemilik persis seperti tengah merawat hewan peliharaan. Karena hanya dengan memberi makanan organik seperti sayuran yang difermentasi maka lampu ini akan menyala seumur hidup.

2. Lemari es tanpa listrik temuan siswa SD Al Azhar 14 Semarang

Pada Oktober tahun lalu, dua siswa kelas 6 SD bernama Arya Nardhana Syariendrar dan Sanika Putra Ramadhan berhasil mengharumkan nama Indonesia. Keduanya berhasil membawa pulang medali perunggu dari ajang World Creativity Festival yang diadakan di kota Daejon, Korea Selatan.
Kulkas tanpa listrik SD Al Azhar 14 Semarang
Kulkas tanpa listrik SD Al Azhar 14 Semarang

Alat penemuan mereka adalah sebuah kulkas tanpa listrik yang dibuat dari bahan stereofoam, pasir, serta air dingin. Cara pembuatan alat ini adalah dengan mengotak-atik stereofoam hingga berbentuk seperti kulkas lalu kemudian mengisinya dengan sayuran yang dimasukkan ke dalam kaleng biskuit. Untuk menjaga agar suhu sayuran tetap dingin, pasir dan air dingin ditaburkan di sekeliling kaleng.
 Arya dan Sanika mengaku mendapatkan cara ini setelah keduanya melakukan pencarian di Internet. Darisanalah mereka tahu kalau ternyata pasir dapat menyimpan suhu sehingga akhirnya memutuskan untuk membuat penemuan ini.

3. Alat pendeteksi dini penyakit jantung temuan mahasiswa ITB

Satu lagi karya anak bangsa yang membanggakan. Kali ini datang dari tiga mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITB yang berhasil menemukan alat pendeteksi dini penyakit jantung. Nama ketiganya adalah Rhandy Adhitya, Hamdan, dan Arrozaq.
Alat pendeteksi jantung ITB
Alat pendeteksi jantung ITB 

Cara kerja alat yang besarnya hanya sebesar telapak tangan ini cukup mudah, yaitu hanya dengan meletakkan alat pendeteksinya di ujung jari orang yang akan diperiksa. Dari proses ini kemudian alat ini akan mendeteksi sinyal darah dari seseorang yang telah dihubungkan via Bluetooth ke ponsel. Warna yang ditunjukkan oleh indikator di ponsel nantinya akan menentukan tingkat kewaspadaan orang tersebut akan resiko penyakit jantung; kalau merah artinya bahaya, kuning hatinya harus berhati-hati, sedangkan hijau artinya aman. Alat ini sendiri awalnya digunakan sebagai salah satu syarat ketiganya untuk menyelesaikan kuliah yang mereka tempuh. Saat ini alat tersebut masih berada di kampus tempat ketiganya kuliah da nada kemungkinan akan dipatenkan dalam waktu dekat.



4. Pengamanan kendaraan bermotor dengan sidik jari temuan SMK 8 Bandung

Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor sepertinya menjadi ide tersendiri oleh kumpulan siswa SMK 8 Bandung ini. Diketahui bahwa mereka telah berhasil menemukan sebuah sistem pengamanan kendaraan bermotor dengan menggunakan sidik jari. Alat inipun telah lulus proses penyempurnaan dan telah siap untuk digunakan.
Sidik jari SMK 8 Bandung
Sidik jari kendaraan bermotor SMK 8 Bandung 

Diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan untuk mengembangkan penemuan ini. Hal tersebut karena walaupun komponen yang digunakan terbilang sederhana namun karena sistem perakitannya terbilang cukup sulit sehingga itu sebabnya pembuatannya memakan cukup banyak waktu. Sementara itu untuk pemasangan benda ke kendaraan bermotor hanya diperlukan waktu sekitar dua jam saja.
Cara kerja alat inipun seperti pendeteksi sidik jari pada umumnya, yaitu dengan menempelkan salah satu ujung jari pada alat temuan. Dengan begitu nantinya sistem pada alat ini akan bekerja untuk mengingat sidik jari pemiliknya sehingga kendaraan akan menyala begitu ia mendeteksi sidik tangan pemiliknya. Sebaliknya, apabila alat ini merekam adanya sidik jari lain yang memegang kendaraan bermotor maka mesin tidak akan menyala.

5. Mobil listrik buatan mahasiswa UNP

Pada awal bulan ini, sekumpulan mahasiswa Universitas Negeri Padang jurusan teknik mesin diketahui telah berhasil menciptakan sebuah mobil listrik. Mobil ini merupakan sejenis mobil balap yang biasa digunakan untuk kompetisi F1 dengan kecepatan hingga 43 kilometer per jam. Kecanggihan lainnya dari mobil ini adalah dengan adanya tiga baterai dengan arus 12 volt yang menjadi daya penggerak mobil.
Mobil listrik mahasiswa UNP
Mobil listrik mahasiswa UNP

Mobil ini memiliki panjang 2,2 meter dan lebar 1,1 meter dengan kapasitas angkut yang mencapai 90 Kilogram. Lama pembuatan yang dilakukan untuk penyelesaian adalah hingga 6 bulan dengan biaya pembuatan mencapai Rp20 juta. Selain itu mobil ini dilengkapi oleh teknologi lainnya mulai dari ban, suspensi, serta bagian penunjang lainnya. Sementara itu untuk pengisian ulang dilakukan selama tiga jam dengan menggunakan motor listrik yang diputar dengan putaran konstan. Mobil ini diselesaikan oleh delapan orang mahasiswa sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi mereka.Untuk saat ini mobil tersebut masih terus dikembangkan oleh pihak UNP agar bisa menjadi lebih baik lagi.


sumber  : http://sariwaran.com/penemuan-terbaru-anak-bangsa/